Otomotifnet.com – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus memperkuat perannya dalam pengelolaan kilang yang berkelanjutan sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan energi nasional sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan dan sosial.
Direktur Operasi KPI Didik Bahagia menegaskan bahwa komitmen perusahaan tidak hanya terbatas pada operasional kilang, tetapi juga selaras dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).
“Dalam konteks keberlanjutan, KPI mengimplementasikan prinsip-prinsip ESG sebagai fondasi dalam menjalankan bisnis yang bertanggung jawab, berkelanjutan, dan berdaya saing global,” ujar Didik.
Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, KPI menerapkan enam pilar keberlanjutan yang dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan dan sosial tanpa mengorbankan produktivitas kilang.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tetap memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Baca Juga: Baru Tahu, Kode 31 dan 34 di SPBU Pertamina Penunjuk Kode ini
Pilar pertama adalah efisiensi energi. Penggunaan energi yang besar dalam operasional kilang mendorong KPI melakukan inovasi, seperti pemanfaatan Electronic Burn Fraction Adjuster untuk mengoptimalkan pembakaran bahan bakar di unit pembangkit uap, serta reengineering komponen kompresor hidrogen untuk meningkatkan efisiensi mesin.
“Inovasi ini membuat Energy Intensity Index (EII) KPI turun menjadi 105 persen pada 2024, membaik dari 107 persen pada tahun sebelumnya. KPI juga telah menerapkan sistem manajemen energi ISO 50001 sebagai bentuk keseriusan dalam efisiensi energi," jelasnya.
Pilar kedua adalah reduksi emisi. KPI berhasil mencatat penurunan emisi karbon lebih dari 430 ribu ton setara karbon dioksida sepanjang 2024, diantaranya melalui pemanfaatan gas bumi di Kilang Dumai dan Balongan.

Editor | : | Yasmin FE |
KOMENTAR